Jakarta Seperti Mau Perang
Table of Contents
Kendaraan lapis baja, pasukan anti huru hara, tentara, polisi dengan senjata lengkap siap tempur. Ibu kota Jakarta sejak kemarin sore hingga pagi ini sangat sibuk, seperti mau di serang musuh. Truk, kendaraan lapis baja milik TNI dan Polri hilir mudik di pusat ibukota mengangkut ribuan personel TNI dan Polri. Apakah rakyat juga bersenjata seperti mereka, apakah nanti kalau terjadi bentrok harus di tembak, dengan apa rakyat akan membalasnya, apakah harus menembak juga pakai apa?
Jakarta Seperti Mau Perang. Pemberitaan sebuah stasiun televisi swasta pagi ini terlihat, ribuan aparat TNI dan Polri sudah berdatangan menjaga sejumlah objek vital yang kemungkinan besar akan menjadi sasaran para pengunjuk rasa seperti Istana Negara, Bundaran HI, dan gedung DPR RI. Istana Merdeka kini dipasangi kawat berduri dengan barikade polisi dan tentara.
Demikian pula halaman depan gedung DPR. Anggota TNI dan Polri dilengkapi dengan senjata yang kabarnya berisi peluru karet, tapi saya masih kurang yakin, teringat kasus semangi juga trisakti dan ketika bentrok di nusa tenggara. Mobil water canon untuk menghalau massa juga sudah disiapkan. Juru Bicara Polda Metro Jaya Jaya Kombes Rikwanto menegaskan ada setidaknya 30 ribu aparat gabungan TNI/Polri disiagakan untuk mengamankan aksi unjuk rasa menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) ini.
Jakarta Seperti Mau Perang. Dengan rincian 22.458 personel Polri dan 8.254 personel TNI. Kepolisian melaporkan ada sekitar 8 ribu massa yang akan berdemo terdiri dari sejumlah elemen seperti buruh, mahasiswa, dan aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lainnya. Namun para buruh menegaskan ada sekitar 60.000 massa dari serikat buruh dan pekerja akan berunjuk rasa hari ini. Apa artinya semua ini ya, saya sebagai salah satu anak bangsa ini masih bingung dengan kondisi seperti ini. Apakah harus begini cara menghadapi rakyat ya, yang jadi pertanyaan saya sampai saat ini dan belum terjawab. Apakah para pendemo ini membawa senjata seperti para tentara dan polisi.
Dulu waktu ambalat pada kemana ya. Silahkan di bayangkan tentara dan polisi dengan jumlah yang fantastis akan menghadapi rakyat, yang mungkin di antara mereka ada saudara dan sanak family.
Ya Allah Ya Robbi, hanya Engkaulah yang Maha segala Maha, ketuklah pintu hati para pemimpin negeri ini, bukalah kalbu mereka ini bukan tentang siapa menyerang siapa, tapi kekuasaan melawan ketidakmampuan. Ya Allah Ya Robbi, hanya kepada-Mu kami berlindung.